Perkataan sakti!
Maaf! Adalah satu kata yg bisa menimbulkan mujizat, tetapi juga perkataan yg paling sukar diucapkan di dunia ini! Walaupun sebenarnya hanya satu kata saja, tetapi kenapa sangat sukar sekali diucapkan.
Saya pernah membaca satu surat dimana seseorang menyatakan: " Walaupun bagaimana salahnya saya sekalipun juga, tetapi untuk memohon maaf rasanya ini tidak mungkin!" Satu pernyataan yg sangat disayangkan sekali. Yg membuat orang tidak mungkin untuk memohon maaf pada umumnya, karena gengsi dan karena kesombongan yg berada di dlm diri kita. Umpamanya karena saya memiliki jabatan yg jauh lebih tinggi, atau karena saya merasa lebih kaya, atau lebih pinter maupun lebih tua! Kita tidak perlu melihat jauh2, berapa banyak suami yg merasa jadi boss dirumahnya, sehingga merasa sungkan untuk minta maaf kepada istrinya. Tetapi apakah Anda tahu melalui satu perkataan ini, bisa menghilangkan permusuhan maupun rasa dendam, kita bisa menjalin kembali hubungan yg telah retak, kita bisa mendapatkan seorang sobat lagi. Kita bisa menjalin damai dan kasih kembali.
Menurut seorang Dr jiwa, kalau kita tidak bisa saling memaafkan, kita akan lebih cepat stres dan depresiv, bahkan bisa merusak kesehatan kita. Problem utama kenapa orang sukar untuk mengucapan permohonan maaf, karena mereka merasa dirinya di pihak yg benar dgn alasan: "Kenapa aku yg harus minta maaf terlebih dahulu, dialah yg bersalah, maka dari itu wajarlah kalau dia yg dtg terlebih dahulu untuk minta maaf, bukannya aku!" Tetapi bagaimana kalau kedua belah pihak merasa dipihak yg benar? Hingga kapan Anda mau menunggu? Anehnya banyak orang bersedia memberikan hadiah yg mahal2, tetapi untuk memberikan ataupun meminta maaf, rasanya sukar sekali. Sebagai contoh pemerintah Jepang maupun Belanda mereka bersedia memberikan bantuan pampasan perang bernilai jutaan $, tetapi untuk minta maaf Kaiser atau Ratunya , nanti dulu Bung! Presiden Jerman baru pada bln yg lampau setelah 45 tahun menunggu untuk mengucapkan dan memohon maaf kepada bangsa Israel, walaupun kesalahannya sudah jelas dimana mereka membunuh 6,5 juta orang Yahudi.
"Maaf!" Perkataan ini sama seperti jampi atau ucapan sakti untuk mendapatkan kasih sayang maupun kebahagiaan, tidak percaya buktikanlah! Setuju. Kalau kita salah, entah sama istri, anak, teman, atau siapa pun, justru dengan minta maaf hati yang semula panas-gelisah menjadi lega. Tapi di sisi lain juga perlu diingat, minta maaf jangan diobral, dikit-dikit minta maaf, padahal kesalahannya tidak jelas. Yang beginian sih namanya minta maaf gombal alias basa-basi pemanis mulut (supaya kelihatan sopan atau rohani) dan malah berpotensi bikin jengkel orang lain. Ada lagi satu kelompok orang yang minta maafnya borongan, kesalahan setahun ditumpuk jadi satu lalu pada hari H dimintakan maaf lahir batin tanpa menyebut salahnya apa. Konyol kan? Dan yang bagi saya paling menggelikan adalah kalimat, "Mohon maaf atas segala kesalahan baik yang DISENGAJA maupun tidak disengaja." Kalau menurut saya sih yang namanya kesalahan yang disengaja, harus dimintakan maaf secara EKSPLISIT wong namanya juga dilakukan dengan sengaja. Kalau yang tidak disengaja, apalagi yang tidak disadari, tentu saja bolehlah dimintakan maaf secara borongan seperti itu. Tapi sebaiknya yang tidak disengaja pun asalkan kemudian disadari sebaiknya dimintakan maaf juga secara eksplisit, jangan secara borongan.
Forgive & forget. When you bury a mad dog, don't leave his tail above the ground! Mungkin perlu juga "ask forgiveness & forget", habis minta maaf lupakan, jangan merasa bangga atau merasa cukup rendah hati setelah minta maaf. Soalnya ada lho orang yang setelah minta maaf lalu cerita ke mana-mana bagaimana ia telah meminta maaf supaya kelihatan rendah hati, rohani, dsb seolah-olah itu menjadi kompensasi bagi harga dirinya yang sempat turun dikit gara-gara minta maaf. Pernah ketemu yang seperti itu? :-)
Selasa, Maret 16, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KeSaLaHPaHaMaN
Alkisah ada dua orang kakak beradik yang hidup di sebuah desa. Entah karena apa mereka jatuh ke dalam suatu pertengkaran serius. Dan ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar sedemikian hebat. Padahal selama 40 tahun mereka hidup rukun berdampingan, saling meminjamkan peralatan pertanian, dan bahu membahu dalam usaha perdagangan tanpa mengalami hambatan. Namun kerjasama yang akrab itu kini retak.
Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa. Suatu pagi, seseorang mengetuk rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. "Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan," kata pria itu dengan ramah. "Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan." "Oh ya!" jawab sang kakak. "Saya punya sebuah pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ...ah sebetulnya ia adalah adikku.
Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya." Kata tukang kayu, "Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang." Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.
Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya. Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.
Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar. "Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku." kata sang adik pada kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi. "Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu," pinta sang kakak.
"Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini," kata tukang kayu, "tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.
========================================
SeMoGa BeRMaaNFaaT CeRiTa iNI... AnD PeSaN Yg BiSa gW aMbiL DaRi CeRiTa iNi..."PeRGuNaKaN WaKTu aNda UnTuK MeMBeRi KaSiH KePaDa oRaNg2 Di SeKiTaR aNda aTaUpUn OrNg TeRDeKaT aNda SeKaLiPuN SuPaYa TiDaK aDa LaGi TeRJaDi KeSaLaHPaHaMaN".
GoD bLeSS...!!!
Dimulai dari kesalahpahaman yang sepele saja. Kemudian berubah menjadi perbedaan pendapat yang besar. Dan akhirnya meledak dalam bentuk caci-maki. Beberapa minggu sudah berlalu, mereka saling berdiam diri tak bertegur-sapa. Suatu pagi, seseorang mengetuk rumah sang kakak. Di depan pintu berdiri seorang pria membawa kotak perkakas tukang kayu. "Maaf tuan, sebenarnya saya sedang mencari pekerjaan," kata pria itu dengan ramah. "Barangkali tuan berkenan memberikan beberapa pekerjaan untuk saya selesaikan." "Oh ya!" jawab sang kakak. "Saya punya sebuah pekerjaan untukmu. Kau lihat ladang pertanian di seberang sungai sana. Itu adalah rumah tetanggaku, ...ah sebetulnya ia adalah adikku.
Minggu lalu ia mengeruk bendungan dengan buldozer lalu mengalirkan airnya ke tengah padang rumput itu sehingga menjadi sungai yang memisahkan tanah kami. Hmm, barangkali ia melakukan itu untuk mengejekku, tapi aku akan membalasnya lebih setimpal. Di situ ada gundukan kayu. Aku ingin kau membuat pagar setinggi 10 meter untukku sehingga aku tidak perlu lagi melihat rumahnya. Pokoknya, aku ingin melupakannya." Kata tukang kayu, "Saya mengerti. Belikan saya paku dan peralatan. Akan saya kerjakan sesuatu yang bisa membuat tuan merasa senang." Kemudian sang kakak pergi ke kota untuk berbelanja berbagai kebutuhan dan menyiapkannya untuk si tukang kayu.
Setelah itu ia meninggalkan tukang kayu bekerja sendirian. Sepanjang hari tukang kayu bekerja keras, mengukur, menggergaji dan memaku. Di sore hari, ketika sang kakak petani itu kembali, tukang kayu itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Betapa terbelalaknya ia begitu melihat hasil pekerjaan tukang kayu itu. Sama sekali tidak ada pagar kayu sebagaimana yang dimintanya. Namun, yang ada adalah jembatan melintasi sungai yang menghubungkan ladang pertaniannya dengan ladang pertanian adiknya. Jembatan itu begitu indah dengan undak-undakan yang tertata rapi.
Dari seberang sana, terlihat sang adik bergegas berjalan menaiki jembatan itu dengan kedua tangannya terbuka lebar. "Kakakku, kau sungguh baik hati mau membuatkan jembatan ini. Padahal sikap dan ucapanku telah menyakiti hatimu. Maafkan aku." kata sang adik pada kakaknya. Dua bersaudara itu pun bertemu di tengah-tengah jembatan, saling berjabat tangan dan berpelukan. Melihat itu, tukang kayu pun membenahi perkakasnya dan bersiap-siap untuk pergi. "Hai, jangan pergi dulu. Tinggallah beberapa hari lagi. Kami mempunyai banyak pekerjaan untukmu," pinta sang kakak.
"Sesungguhnya saya ingin sekali tinggal di sini," kata tukang kayu, "tapi masih banyak jembatan lain yang harus saya selesaikan.
========================================
SeMoGa BeRMaaNFaaT CeRiTa iNI... AnD PeSaN Yg BiSa gW aMbiL DaRi CeRiTa iNi..."PeRGuNaKaN WaKTu aNda UnTuK MeMBeRi KaSiH KePaDa oRaNg2 Di SeKiTaR aNda aTaUpUn OrNg TeRDeKaT aNda SeKaLiPuN SuPaYa TiDaK aDa LaGi TeRJaDi KeSaLaHPaHaMaN".
GoD bLeSS...!!!
SEBELUM HARI INI
SEBELUM HARI INI
=======================================
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kamu mengeluh bahwa wajahmu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat terburuk di dalam hidupnya.
Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di bawah jembatan.
Dan di saat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, dan orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan sepertimu.
Joyce Meyer dalam bukunya Prepare to Prosper mengatakan, “Sikap bersungut-sungut akan mencuri sukacita, kedamaian, dan kemajuan kita. Bersungut-sungut adalah tanda ketidakdewasaan.”
Penyakit suka mengeluh dapat merusak kesehatan rohani dan emosi seseorang. Hal ini juga dapat menyebabkan perasaan tidak puas, frustasi, bahkan pemberontakan. Tak ada kehidupan yang sempurna, selalu saja ada yang kurang, yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun hal itu tidak bisa kita jadikan alasan untuk mengeluh dan tidak bersyukur kepada Tuhan.
Karena sering mengeluh, bangsa Israel tidak masuk ke negeri Perjanjian. Keluhan dan gerutu kita tidak akan pernah menghasilkan hal yang positif. Itu justru membuat kita semakin lelah, dan memperburuk masalah. Karena itu, ketika masalah datang, mari belajar untuk tidak cepat mengeluh, tetapi lihat sisi positifnya.
======================================
=======================================
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa,
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan
Sebelum kamu mengeluh bahwa wajahmu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat terburuk di dalam hidupnya.
Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantu tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di bawah jembatan.
Dan di saat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran, dan orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan sepertimu.
Joyce Meyer dalam bukunya Prepare to Prosper mengatakan, “Sikap bersungut-sungut akan mencuri sukacita, kedamaian, dan kemajuan kita. Bersungut-sungut adalah tanda ketidakdewasaan.”
Penyakit suka mengeluh dapat merusak kesehatan rohani dan emosi seseorang. Hal ini juga dapat menyebabkan perasaan tidak puas, frustasi, bahkan pemberontakan. Tak ada kehidupan yang sempurna, selalu saja ada yang kurang, yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun hal itu tidak bisa kita jadikan alasan untuk mengeluh dan tidak bersyukur kepada Tuhan.
Karena sering mengeluh, bangsa Israel tidak masuk ke negeri Perjanjian. Keluhan dan gerutu kita tidak akan pernah menghasilkan hal yang positif. Itu justru membuat kita semakin lelah, dan memperburuk masalah. Karena itu, ketika masalah datang, mari belajar untuk tidak cepat mengeluh, tetapi lihat sisi positifnya.
======================================
SaHaBaT SeTia
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. "Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta
tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan ......sahabatku. "
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andykepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum airku."
"Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!"
"aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya . lucunya, aku nggak begitu lapar."
"Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa ... paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah."
"Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah ..Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??"
"Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan.....?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami."
"Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita .... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???"
"Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku."
"Hei ...... ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira?? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu .tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya."
"Ooops aku harus pergi sekarang." Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta ....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosa rio mereka ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"
Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton.??? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya . dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya.... "
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari
keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah..kamu akan mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang. ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.Orang- orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya? "
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalamsegera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."
Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang.
Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut.
Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.
"Bagaimana anda mengetahui putera andameninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ...
"Apa yang dia katakan?"
"Dia berkata kepada puteraku ..." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya .. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."
Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu Kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku.
Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta..siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes di pipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."
======================================
WoaWW.....KiSaH iNi BeNeR-BeNeR BiKiN gW TeRKaGuM-KagUM DeNgaN BoCaH iNi. DiSaaT Dia LaGi SeDieH.. aDa PeRMaSaLaHaN dLm KeLuaRGa Nya (aYaHNya).. Di MaRaHiN SaMa iBuNya.. BaHKaN dLm HaL SeKeCiL aPaPuN SpRt DidLm SkUL Nya, BoCaK iNi SeLaLu CeRiTa Ke SaHaBaTNya (TUHAN) SeTiaP HaRi TaNpa AbSeN.. SaTu LaGi yG BiKin Gw SeMaKiN KaGuM Dgn BoCaH iNi aDL SeTiaP Dia Lg aDa MaSaLaH Dia GaK PeRNaH MeNgeLuH & GaK PeRNa BeRSeDiH wALAuPuN Di PUkUL IbUnYA BaHKaN TeTaP BeRSyUkUR kRn MsH PuNya iBu.. DaN MsH BaNyaK Yg BiSa gW TaRiK KeSiMpULaN DaRi KiSaH iNi... TeRaKhiR gW CuMa BiSa BiLaNg, Gw MeRaSa MaLu DnG BoCaH iNI... KaReNa aNaK sEkEciL iNi MeMpuNyai PeMiKiRaN Yg SaNgaT DeWaSa.. SaNgaT BeRBeDa WaKTu gW KeCiL :)
SeMoGa BeRMaNFaaT kiSaH iNi...
G.B.U
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. "Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta
tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan ......sahabatku. "
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andy untuk melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andykepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum airku."
"Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan!"
"aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya . lucunya, aku nggak begitu lapar."
"Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa ... paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah."
"Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah ..Tolong Bantu mereka supaya bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??"
"Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu.Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa Engkau tahu yang ini khan.....?? Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami."
"Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita .... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???"
"Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku."
"Hei ...... ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira?? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu .tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya."
"Ooops aku harus pergi sekarang." Kemudian Andy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta ....Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andy tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosa rio mereka ketika Andy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"
Andy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton.??? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya . dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya.... "
Ketika Andy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari
keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah..kamu akan mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai menyeberang. ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang disitu ada tikungan yang tidak terlihat pandangan. Andy melindungi hadiah tersebut didalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis.Orang- orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya? "
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalamsegera berdiri dan berkata," Dia adalah sahabatku."
Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang.
Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut.
Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap dengan kedua orang tua Andy.
"Bagaimana anda mengetahui putera andameninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." ucap ibu Andy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andy sepertinya Dia begitu mengenal Andy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu ...
"Apa yang dia katakan?"
"Dia berkata kepada puteraku ..." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya .. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku."
Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada suatu Kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. Aku tidak dapat melukiskan sukacita didalam hatiku.
Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta..siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di gerejamu? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes di pipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa. kecuali dengan Tuhan."
======================================
WoaWW.....KiSaH iNi BeNeR-BeNeR BiKiN gW TeRKaGuM-KagUM DeNgaN BoCaH iNi. DiSaaT Dia LaGi SeDieH.. aDa PeRMaSaLaHaN dLm KeLuaRGa Nya (aYaHNya).. Di MaRaHiN SaMa iBuNya.. BaHKaN dLm HaL SeKeCiL aPaPuN SpRt DidLm SkUL Nya, BoCaK iNi SeLaLu CeRiTa Ke SaHaBaTNya (TUHAN) SeTiaP HaRi TaNpa AbSeN.. SaTu LaGi yG BiKin Gw SeMaKiN KaGuM Dgn BoCaH iNi aDL SeTiaP Dia Lg aDa MaSaLaH Dia GaK PeRNaH MeNgeLuH & GaK PeRNa BeRSeDiH wALAuPuN Di PUkUL IbUnYA BaHKaN TeTaP BeRSyUkUR kRn MsH PuNya iBu.. DaN MsH BaNyaK Yg BiSa gW TaRiK KeSiMpULaN DaRi KiSaH iNi... TeRaKhiR gW CuMa BiSa BiLaNg, Gw MeRaSa MaLu DnG BoCaH iNI... KaReNa aNaK sEkEciL iNi MeMpuNyai PeMiKiRaN Yg SaNgaT DeWaSa.. SaNgaT BeRBeDa WaKTu gW KeCiL :)
SeMoGa BeRMaNFaaT kiSaH iNi...
G.B.U
Tidak ada komentar:
Posting Komentar